Tuesday, April 19, 2011

Gunakan LED dengan benar

Belakangan ini marak sekali penggunaan LED sebagai pengganti lampu, pun aplikasinya meluas sekali, mulai dari indikator, senter, headlamp dll. Tapi sebelum menggunakannya seharusnya kita tahu prinsip kerja LED sehingga tidak menimbulkan kesalahan.
LED adalah sebuah dioda yang memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan maju padanya, dioda tidak memiliki resistant karena ia bukan resistor, padahal resistant ini adalah salah satu bagian yang mesti harus ada dalam rangkaian elektronik aktif, resistant didapatkan dari komponen bernama resistor.
Masih ingat kan V = i.R
V = tegangan
i = arus
R = resistant
Apa jadinya kalau kita memasang LED hanya dengan diberi tegangan saja dan tanpa resistor? Ambil contoh kita mau memasang LED 13 titik untuk lampu senja motor kita, tegangan diberikan sebesar 12 Volt, tanpa adanya resistor maka resistant = 0, sehingga
V = i.R
12 = i.0
maka arus yg mengalir dalam rangkaian kita adalah
i = 12/0 sesuatu dibagi nol menghasilkan bilangan tak terhingga, jadi arus akan mengalir sangat besar, akibatnya LED akan panas dan cepat putus, atau kalau LEDnya bisa bertahan, maka kabel-kabel penghantarnya bisa kepanasan dan bisa terbakar karena mengalirkan arus terlalu besar, atau sumber tegangannya yang akan rusak, kalau itu aki di kendaraan anda, siap-siap di lembiru saja.
Ini rupanya masalah yang terjadi pada penerangan motor saya belakangan ini, headlamp menjadi mati, dan sering terjadi kelistrikan mati total, rupanya ini disebabkan oleh penggunaan 3 buah LED, di lampu senja dan di panel-panel speedometer.
Rupanya LED-LED ini walaupun harganya mahal tetapi tidak dipasang internal resistor didalam kitnya, akibatnya seperti saya jelaskan diatas. Ini dia biang keladinya :


Depok, 19 April 2011
Mbah Jerangkong

1 comment:

  1. terus agar normal, perlu diberi resistor ukuran berapa ya? dan juga agar led tsb tdk putus/rusak saat putaran mesin tinggi

    ReplyDelete