Tuesday, April 19, 2011

Promedia THX 2.1 Speaker Mod

Beberapa bulan yang lalu saya melakukan kesalahan fatal, sebuah kesalahan yang mejerumuskan saya akan hobby lama yang sudah saya lupakan semenjak berkeluarga. Semua berawal waktu saya menjual speaker multimedia saya selama ini yang nyaris tidak pernah saya pakai karena tipikal suara bassnya sangat saya tidak sukai, walaupun itu sebuah Creative 7.1 T7800.

Promedia THX 2.1 adalah salah satu speaker multimedia dengan performa yang bagus, sempat membaca-baca reviewnya, sampai tibalah hari itu saya membelinya, secara tiba-tiba dan tanpa pikir panjang. Overall speaker ini cukup bagus untuk musik, walaupun lebih ditujukan untuk para pecinta movie, ditandai dengan THX certifiednya, THX mensyaratkan frekuansi rendah respon dibawah 80Hz, walaupun banyak kriteria lainnya, tapi saya tidak akan membahas itu. Yang saya sukai dari speaker ini adalah highnya yang pass, midnya open, walaupun bassnya cenderung boomy kalau diset diatas puteran jam 9. Overall tidak mengecewakan buat selera saya yang nggak neko-neko.

Beberapa hari mencari referensi, akhirnya tidak tahan juga tangan ini setelah sekian lama tidak mengutak atik komponen elektronik. Perburuan dimulailah, hal pertama yang saya cari adalah desolder tools, electric desoldering pump, yaitu solder untuk menghisap timah yang sedang disoldernya, gunanya untuk membersikan kaki-kaki komponen dari timah sehingga ia mudah dicabut nantinya untuk diganti dengan komponen yang lain. Sekian banyak toko yang saya datangi menggelengkan kepala tnda tidak pernah melihat barang ini, tapi akhirnya suatu siang pas jalan-jalan melihat sebuah toko tersembunyi di belakang lapak-lapak baju disebuah pasar, dan bingo....dia menjual benda itu seharga 45rb saja, Alhamdulillah...

Speaker set ini terdiri dari beberapa bagian :
1. preamp unit
2. Power supply unit
3. Power amplifiernya itu sendiri.

Pertama ingin saya mulai dari yang paling gampang dulu, yaitu unit pre ampnya,
prinsip mod audio gampang saja, ganti komponen stoknya dengan komponen yang lebih bagus performanya, baik itu resistor, kapasitor, induktor, opamp, dioda dll.
Perburuan kedua adalah mencari part yang mau diganti, akhirnya ketemu sebuah toko online yang menyediakan part tersebut, akhirnya datanglah Elna Silmic II, Elna cerafine dan WIMA MKP 10
Gambar dibawah adalah penampakan preamp modulnya sebelum kena recaps,
Kapasitor stoknya adalah Capxon, biasanya kalau kapasitor ini dipakai di VGA card maka setelah 1~2 tahun dia akan hamil, dan performance audio capasitor ini kurang bagus.
Berikut adalah nilai-nilai yang diganti :
- Capxon 10uF/40V digusur Elna Silmic II 10uF/63V
Elna SIlmic II adalah salah satu peserta di jajaran high grade caps untuk audio.
- Capxon 100uF/16V digusur Elna Cerafine 100uF/50V -> batal karena cerafine terlalu gendut, preamp tidak bisa masuk ke casenya lagi, rencana akan coba Nichicon Muse yang lebih imut, sementara balik caps stock lagi.
- stock 100nF digusur WIMA MKP10
Penampakan setelah recaps, si merah kotak-kotak itu WIMA MKP10, yang hitam Elna Silmic II

Impresi pertama adalah frekuensi highnya lebih tinggi, cenderung bright, sepertinya dari karakter WIMA, menurut beberapa review setelah burn WIMA akan memiliki detail yang bagus, airy, sexily breathy sound, vokal lebih open, bass sedikit lebih sopan, tapi kurang begitu terasa perubahannya, masih dalam proses burn in, jadi karakter sesungguhnya belum terdengar, mungkin perlu berbulan-bulan, karena hanya seminggu sekali pakai nih speaker :D
Target selanjutnya adalah mengganti 100uF Capxon dengan Nichicon Muse dan 2 caps lagi 47pF dengan WIMA MKP4, pasang busa di sub dan recable satelite speaker
bersambung...

Cikarang, 19 April 2011
Mbah Jerangkong

No comments:

Post a Comment